Mei 16, 2024
Jl. Balai Kota, Entrop, Distrik Jayapura Selatan. Provinsi Papua
Arsip Festival

Festival Imlek Berkilau di Kota Jayapura

Dispar Kota Jayapura – Dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia telah menggelar Festival Imlek yang dibuka pada Sabtu (17/2) malam ini. Acara yang berlangsung selama seminggu ke depan telah menarik perhatian dari Paguyuban Marga Tionghoa dan masyarakat umum.

Ishak Mintolalu, Ketua Koordinator Wilayah PSMTI Paguyuban Sosial Marga Thionghoa Indonesia untuk Tanah Papua, menyatakan kepuasannya atas terselenggaranya acara ini. Dia menekankan pentingnya mengenang tradisi dan budaya kepada generasi milenial, merasa bangga karena ini merupakan perayaan pertama yang mereka lakukan.

Festival Imlek, atau yang dikenal juga sebagai Tahun Baru Imlek, merupakan perayaan yang sangat penting dalam budaya Tionghoa yang telah berlangsung selama ribuan tahun. Sejarahnya melibatkan legenda, tradisi, dan praktik keagamaan yang khas.

Teddy Purwanto, Koordinator Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Kota Jayapura, menjelaskan bahwa “Tujuan dari festival Imlek tahun ini adalah memperkenalkan budaya Tionghoa kepada masyarakat luas, terutama masyarakat yang bermarga Tionghoa di Kota Jayapura” Jelasnya.

Perayaan Imlek didasarkan pada kalender lunisolar Tionghoa dan jatuh pada hari-hari yang berbeda setiap tahunnya, biasanya antara pertengahan Januari hingga pertengahan Februari dalam kalender Gregorian.

Acara ini memberikan kesempatan untuk belajar tentang tradisi adat dan kepercayaan masyarakat tionghoa yang terkait dengan perayaan Imlek. Festival Imlek di Kota Jayapura menampilkan beragam acara, termasuk Barongsai, Pencak Silat, Live Music, Bazar Kuliner Tionghoa, dan dihiasi dengan lampion yang menghiasi sepanjang area festival.

 

Sumber : foto X @curiouszhi

 

Asal-usul Festival Imlek dikaitkan dengan berbagai legenda dan tradisi. Salah satu legenda yang paling terkenal adalah tentang Nian, monster yang diceritakan muncul setiap tahun pada malam tahun baru untuk memangsa manusia dan hewan. Untuk melindungi diri dari Nian, orang Tionghoa mulai memasang lentera merah, menyalakan kembang api, dan membuat kebisingan dengan membunyikan drum dan gong. Tradisi-tradisi ini kemudian berkembang menjadi bagian penting dari perayaan Imlek.

Selain itu, perayaan Imlek juga merupakan momen untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, membersihkan rumah dari energi negatif dengan tradisi “suci bersih”, dan memberikan amplop merah berisi uang kepada anak-anak dan orang-orang yang belum menikah sebagai simbol keberuntungan.

Acara Festival Imlek di Kota Jayapura juga mendapat dukungan besar dari sesepuh Paguyuban Marga Tionghoa, yang sangat bangga dengan upaya yang dilakukan oleh generasi muda mereka. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *